Memahami Sensor Tingkat Oksigen Terlarut untuk Arduino
Sensor tingkat oksigen terlarut adalah alat penting untuk memantau jumlah oksigen yang ada dalam air. Sensor ini biasanya digunakan dalam budidaya perairan, pemantauan lingkungan, dan aplikasi pengolahan air untuk memastikan bahwa organisme akuatik memiliki cukup oksigen untuk bertahan hidup. Dalam beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan minat dalam menggunakan sensor tingkat oksigen terlarut dengan mikrokontroler Arduino karena harganya yang terjangkau dan kemudahan penggunaannya.
Arduino adalah platform elektronik sumber terbuka yang memungkinkan pengguna membuat proyek interaktif dengan menggabungkan perangkat keras dan perangkat lunak . Dengan menghubungkan sensor kadar oksigen terlarut ke papan Arduino, pengguna dapat dengan mudah mengukur dan memantau kadar oksigen dalam air secara real-time. Hal ini khususnya berguna bagi aquarist, peneliti, dan penghobi yang ingin memastikan kesehatan dan kesejahteraan organisme akuatik yang mereka rawat.
model | pengontrol transmisi online pH/ORP-5500 seri pH/ORP | |
Rentang pengukuran | pH | 0.00~14.00 |
ORP | -2000mV~2000mV | |
Suhu. | ( 0,0~50,0)℃ dan nbsp; (komponen kompensasi suhu:NTC10K) | |
Resolusi | pH | 0.01 |
ORP | 1mV | |
Suhu. | 0,1℃ | |
akurasi | pH | 0.1 |
ORP | ||
Suhu. | ||
Perkiraan impedansi masukan | 3×1011Ω | |
Solusi penyangga | nilai pH: 10,00;9.18;7.00;6.86;4.01;4.00 | |
Suhu. rentang kompensasi | (0~50)℃(dengan 25℃ sebagai standar)Kompensasi suhu manual dan otomatis | |
(4~20)mA | karakteristik | Terisolasi, dapat disetel sepenuhnya, dapat dibalik, instrumen/pemancar untuk dipilih |
Resistensi lingkaran | 500Ω(Max),DC 24V | |
akurasi | ||
Kontrol kontak | Kontak listrik | Relai ganda SPST-NO, model pengembalian |
Kapasitas putaran | AC 220V/AC 110V 2A(Maks);DC 24V 2A(Maks) | |
Konsumsi daya | 3W | |
Bekerja dan nbsp;lingkungan | suhu | (0~50)℃ |
kelembaban | ≤85%RH(tidak ada kondensasi) | |
Lingkungan penyimpanan | Suhu(-20-60) ℃;kelembaban relatif:≤85 persen RH(tidak ada kondensasi | |
Dimensi Garis Besar | 96mm×96mm×105mm(H×W×D) | |
Dimensi lubang | 91mm×91mm(T×W) | |
instalasi | Panel terpasang, instalasi cepat |
Ada beberapa jenis sensor tingkat oksigen terlarut yang tersedia untuk digunakan dengan Arduino, termasuk sensor optik, elektrokimia, dan galvanik. Sensor optik menggunakan cahaya untuk mengukur konsentrasi oksigen dalam air, sedangkan sensor elektrokimia mengandalkan reaksi kimia untuk mendeteksi kadar oksigen. Sensor galvanik, sebaliknya, menghasilkan arus listrik yang sebanding dengan jumlah oksigen yang ada di dalam air.
Saat memilih sensor tingkat oksigen terlarut untuk Arduino, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor seperti akurasi, waktu respons, dan persyaratan kalibrasi. Sensor optik dikenal dengan akurasi tinggi dan waktu respons yang cepat, menjadikannya ideal untuk aplikasi yang memerlukan pengukuran presisi. Sensor elektrokimia juga populer karena biayanya yang rendah dan kemudahan penggunaannya, namun sensor tersebut mungkin memerlukan kalibrasi yang lebih sering untuk menjaga akurasi.
Untuk menghubungkan sensor tingkat oksigen terlarut ke papan Arduino, pengguna harus mengikuti instruksi pabrik untuk pengkabelan dan pemrograman. Kebanyakan sensor dilengkapi dengan lembar data yang memberikan informasi tentang cara berinteraksi dengan sensor dan membaca nilai konsentrasi oksigen. Dengan menggunakan Arduino IDE (Integrated Development Environment) dan menulis cuplikan kode sederhana, pengguna dapat dengan mudah membaca data sensor dan menampilkannya di komputer atau perangkat seluler.
Model | DO-810/1800 Pengukur Oksigen Terlarut |
Rentang | 0-20,00mg/L |
Akurasi | 10,5 persen FS |
Suhu. Komp. | 0-60℃ |
Oper. Suhu | 0~60℃ |
Sensor | Sensor Oksigen Terlarut |
Tampilan | Operasi kode segmen/Layar LCD 128*64 (DO-1800) |
Komunikasi | Opsional RS485 |
Keluaran | Keluaran 4-20mA dan nbsp; Kontrol relai ganda batas tinggi/rendah |
Kekuatan | AC 220V
110 persen 50/60Hz atau AC 110V |
Lingkungan Kerja | Suhu sekitar:0~50℃ |
Kelembaban relatif≤85 persen | |
Dimensi | 96×96×100mm(T×W×L) |
Ukuran Lubang | 92×92mm(T×W) |
Mode Instalasi | Tertanam |
Salah satu keuntungan utama menggunakan sensor tingkat oksigen terlarut dengan Arduino adalah kemampuan untuk membuat sistem pemantauan khusus yang memenuhi persyaratan tertentu. Misalnya, pengguna dapat mengatur peringatan untuk memberi tahu mereka ketika kadar oksigen turun di bawah ambang batas tertentu, atau mencatat data dari waktu ke waktu untuk melacak perubahan kualitas air. Dengan menggabungkan data sensor dengan parameter lingkungan lainnya, seperti suhu dan pH, pengguna dapat memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif tentang ekosistem perairan yang mereka pantau.
Kesimpulannya, sensor tingkat oksigen terlarut untuk Arduino menawarkan solusi hemat biaya dan serbaguna untuk memantau kadar oksigen dalam air. Dengan memilih sensor yang tepat untuk aplikasinya dan mengikuti instruksi pabrik untuk pengaturan dan kalibrasi, pengguna dapat dengan mudah mengintegrasikan sensor ini ke dalam proyek mereka dan mendapatkan wawasan berharga tentang kesehatan lingkungan perairan. Baik Anda seorang penghobi, peneliti, atau aquarist, menggunakan sensor tingkat oksigen terlarut dengan Arduino dapat membantu Anda memastikan kesejahteraan organisme akuatik dan menjaga kualitas air.