Memahami Dasar-Dasar Pengukur Resistivitas
Pengukur resistivitas adalah alat penting yang digunakan di berbagai industri untuk mengukur ketahanan suatu material terhadap aliran arus listrik. Memahami cara kerja pengukur resistivitas dan pentingnya dalam berbagai aplikasi sangat penting bagi siapa pun yang bekerja di bidang seperti geologi, teknik, atau elektronik.
Pengukur resistivitas beroperasi berdasarkan prinsip Hukum Ohm, yang menyatakan bahwa arus yang mengalir melalui suatu material adalah secara langsung sebanding dengan tegangan yang diberikan padanya dan berbanding terbalik dengan resistansi material. Dengan mengukur tegangan dan arus, pengukur resistivitas dapat menghitung resistansi suatu material dan memberikan informasi berharga tentang sifat listriknya.
Salah satu komponen kunci dari pengukur resistivitas adalah probe, yang digunakan untuk melakukan kontak dengan material yang diuji. Probe biasanya terdiri dari dua elektroda yang ditempatkan pada permukaan material. Ketika tegangan diterapkan pada elektroda, arus mengalir melalui material, dan pengukur resistivitas mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan untuk menentukan resistansi.
Ada beberapa jenis pengukur resistivitas yang tersedia, masing-masing memiliki serangkaian fitur dan kemampuan tersendiri . Beberapa meter dirancang untuk aplikasi tertentu, seperti mengukur resistivitas tanah untuk survei geoteknik atau menentukan konduktivitas air untuk pemantauan lingkungan. Meteran lain lebih serbaguna dan dapat digunakan untuk berbagai macam bahan dan zat.
Model instrumen | FET-8920 | |
Rentang pengukuran | Aliran seketika | (0~2000)m3/jam |
Aliran akumulatif | (0~99999999)m3 | |
Kecepatan aliran | (0,5~5)m/dtk | |
Resolusi | 0,001m3/jam | |
Tingkat akurasi | Kurang dari 2,5 persen RS atau 0,025m/s.mana saja yang terbesar | |
Konduktivitas | dan gt;20μS/cm | |
(4~20) keluaran mA | Jumlah saluran | Saluran tunggal |
Fitur teknis | Terisolasi, dapat dibalik, dapat disesuaikan, meteran/transmisi dan nbsp; mode ganda | |
Resistensi lingkaran | 400Ω(Max), DC 24V | |
Akurasi transmisi | ||
Kontrol keluaran | Jumlah saluran | Saluran tunggal |
Kontak listrik | Relai fotolistrik semikonduktor | |
Kapasitas beban | 50mA(Max), DC 30V | |
Mode kontrol | Alarm batas atas/bawah jumlah seketika | |
Keluaran digital | RS485(protokol MODBUS), keluaran impuls1KHz | |
Kekuatan kerja | Catu daya | DC 9~28V |
sumber | Konsumsi Daya | ≤3.0W |
Diameter | DN40~DN300(dapat disesuaikan) | |
Lingkungan kerja | Suhu:(0~50) dan nbsp;℃; Kelembapan relatif: dan nbsp;≤85 persen RH (tidak ada kondensasi) | |
Lingkungan penyimpanan | Suhu:(-20~60) dan nbsp;℃; Kelembapan relatif: dan nbsp;≤85 persen RH (tidak ada kondensasi) | |
Kelas perlindungan | IP65 | |
Metode instalasi | Penyisipan dan nbsp;pipa dan nbsp;instalasi |
Salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan ketika menggunakan pengukur resistivitas adalah keakuratan pengukuran. Faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan kondisi bahan yang diuji semuanya dapat mempengaruhi hasil. Penting untuk mengkalibrasi meteran secara teratur dan mengikuti prosedur pengujian yang tepat untuk memastikan pengukuran yang akurat dan andal.
Selain mengukur resistansi, meter resistivitas juga dapat digunakan untuk menghitung sifat listrik penting lainnya, seperti konduktivitas, impedansi, dan kapasitansi. Pengukuran ini dapat memberikan wawasan berharga mengenai perilaku material dalam berbagai kondisi dan membantu para insinyur dan ilmuwan membuat keputusan yang tepat mengenai penggunaannya dalam berbagai aplikasi.
Pengukur resistivitas banyak digunakan dalam industri seperti pertambangan, konstruksi, dan elektronik, di mana sifat listrik material memainkan peran penting dalam desain dan kinerja produk dan struktur. Dengan memahami cara kerja pengukur resistivitas dan cara menafsirkan pengukurannya, para profesional di industri ini dapat memastikan kualitas dan keandalan pekerjaan mereka.
Pemancar Aliran FCT-8350 | |
Rentang pengukuran | Aliran sesaat:(0~2000)m3/jam; Aliran akumulasi:(0~99999999)m3 |
Kecepatan aliran | (0~5)m/dtk |
Diameter pipa yang berlaku | DN 25~DN 1000 untuk seleksi |
Resolusi | 0,001 m3/jam |
Perpanjang interval | 1S |
Akurasi | tingkat 2.0 |
Pengulangan | 10,5 persen |
Selidiki masukan | Rentang :0,5Hz~2KHz; Catu daya: DC 12V (pasokan instrumen) |
Keluaran analog | (4~20)mA,Instrumen/pemancar untuk seleksi; |
Kontrol keluaran | Relai elektronik foto semi-konduktor, Arus beban 50mA(maks),AC/DC 30V |
Mode kontrol | Alarm batas tinggi/rendah aliran sesaat, konversi frekuensi variabel aliran |
Kekuatan kerja | DC24V |
Konsumsi daya: | dan lt;3.0W |
Panjang kabel | 5m sebagai standar; atau(1~500)m untuk seleksi |
Lingkungan kerja | Suhu.:(0~50)℃;kelembaban relatif≤85 persen RH(non kondensasi) |
Lingkungan penyimpanan | Temp.:(-20~60)℃; kelembaban relatif:≤85 persen RH(non kondensasi) |
Tingkat perlindungan | IP65 (dengan penutup belakang) |
Dimensi | 96 mm×96 mm×94mm (T×W×D) |
Ukuran lubang | 91mm×91mm(T×W) |
Instalasi | Panel terpasang, instalasi cepat |
Kesimpulannya, pengukur resistivitas adalah alat penting untuk mengukur sifat listrik bahan dan zat di berbagai industri. Dengan memahami dasar-dasar cara kerja pengukur resistivitas dan cara menggunakannya secara efektif, para profesional dapat membuat keputusan yang tepat tentang material yang mereka gunakan dan memastikan keberhasilan proyek mereka. Baik menguji tanah untuk proyek konstruksi atau menganalisis konduktivitas air untuk pemantauan lingkungan, pengukur resistivitas memainkan peran penting dalam memastikan keamanan dan efisiensi dunia modern kita.